Project scope management diperlukan untuk memastikan bahwa kebutuhan user (requirement) diimplementasikan dengan baik pada proses eksekusi project. Fokus utama pada scope management adalah mendefinisikan dan mengontrol scope.
Proses-proses pada Scope Management:
1. Collect Requirements: mendefinisikan dan mendokumentasikan kebutuhan dari stakeholder terkait tujuan project (goal)
2. Define Scope: membuat detail deskripsi dari project dan produk.
3. Create WBS: mem-break down deliverable menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan manageable.
4. Verfy Scope: proses formalisasi acceptance deliverable project.
5. Control Scope: proses monitoring status dari scope dan mengelola perubahan scope baseline.
Pada scope management dikenal ada 2 scope, yaitu:
1. Product scope: fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk, service, atau hasil (result).
2. Project scope: pekerjaan maupun aktifitas yang harus dilakukan untuk men-deliver produk/service/result sesuai fitur dan fungsi yang sudah ditetapkan.
Scope Baseline, berisi kesepakatan mengenai project scope, product scope, dan WBS. Scope baseline ini akan selalu dimonitor, diverifikasi, dan dikontrol selama jalannya project.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar